Selasa, 24 November 2009

Learning by Doing by Teaching

Banyak cara untuk belajar. Dari cara belajar tradisional seperti yang kita jalani sejak TK dulu, hingga cara belajar online seperti yang sedang ngetren sekarang. Anda juga mungkin pernah mendengar metode quantum learning, ada mind mapping yang berusaha memetakan apa yang kita baca. Di perusahaan-perusahaan sering didengungkan program kegiatan Learning by Doing. Tapi pernahkah anda mendengar Learning by Doing by Teaching ?

Di perusahaan tempat saya bekerja memiliki beberapa program pelatihan yang bersifat learning by doing. Diantaranya adalah program On the Job Training (OJT), dimana pelatihan dilakukan langsung di lokasi kerja dan menyelesaikan langsung tugas-tugas nyata. Selain itu, banyak jenis kegiatan yang lebih informal dilakukan dengan pola tersebut. Biasanya merupakan bagian dari tanggung jawab atasan terhadap pembinaan para bawahannya.

Di dalam masyarakat, praktek learning by doing bahkan sudah merupakan hal biasa. Orang-orang yang kebetulan kurang beruntung bisa menikmati pendidikan, ketrampilan yang dimiliki banyak diperoleh dari proses learning by doing. Orang yang kerja/usaha modal nekat, juga menggantungkan harapannya dari proses learning by doing. Dan Stop Dreaming Start Action juga sebenarnya menganjurkan orang agar berani langsung mencoba, dan belajarnya sambil berjalan.

Ada satu lagi cara belajar yang kurang populer dibahas, yaitu Learning by Teaching. Ini biasa saya lakukan dulu semasa sekolah/kuliah. Karena memiliki banyak grup belajar, saya hampir tidak memiliki waktu untuk belajar sendiri. Namun justru proses mengajari teman-teman ini yang membuat nilai-nilai saya selalu bagus. Mengapa bisa begitu ?

Karena punya beban harus bisa menjawab pertanyaan teman yang kesulitan pelajaran, karena punya tanggung jawab harus mampu mengajarkan ulang materi-materi yang diberikan guru/dosen, saya menjadi lebih konsentrasi saat menerima pelajaran. Anda yang mengalami hal ini pasti juga paham bahwa untuk mampu mengajarkan ulang ke orang lain, penguasaan materi juga tak boleh tanggung. Dan pada saat proses transfer ulang ke teman-teman, tanpa disadari saya terus menerus mengulang pelajaran. Gimana gak hebat ?

Nah, sekarang akan saya kenalkan metode gabungan dari ketiga hal di atas, yaitu Learning, Doing, dan Teaching. Namanya seperti judul posting ini, yaitu metode Learning by Doing by Teaching (he..he…he… ngarang aja biar keren). Bisa dibayangkan, betapa kerennya bila hal ini bisa dilaksanakan. Bisakah ?

Kenapa tidak ? Ada masanya nanti dimana waktu semakin berharga, alokasi waktu untuk belajar semakin sedikit, tugas-tugas yang membutuhkan kemampuan baru sudah antri menunggu diselesaikan, dan pelaksanaannya membutuhkan kerjasama tim. Kondisi semacam inilah kira-kira yang membutuhkan jurus tersebut. Mengada-ada ? O, tidak ! Saya pernah mengalaminya.

Saat itu unit kerja saya memperoleh peralatan baru. Tanpa sempat diberi pelatihan, peralatan tersebut harus segera diinstal dan dioperasikan. Banyak karyawan di unit saya harus dilibatkan karena mereka kelak yang nantinya harus mengoperasikan sehari-harinya. Dan saat itu, sayalah yang relatif memiliki bekal pendidikan teknik yang paling tinggi. Maka menjadi tugas sayalah untuk memandu, mengarahkan, dan mengajari anggota tim lainnya. Huaduuuhhh !!

Mengawali belajar, eh mengawali kerja, eh mengawali pelatihan....ya mengawali tiga-tiganya, saya sampaikan bahwa saya bukan akan mengajari tapi kita belajar bersama-sama. Dan kali ini bukan basa-basi seorang pelatih, memang benar adanya. Selanjutnya berbekal instruction manual yang ada, mulailah kami beraksi. Try and error, namun tetap memperhatikan keselamatan perangkat baru tersebut, dan keselamatan kami semua tentunya.

Alhamdulillah, setelah berjalan dua mingguan, peralatan berhasil diinstal dan dioperasikan. Proses belajar, bekerja, dan mengajar berakhir. Hasilnya sungguh luar biasa, meski diperoleh dari kondisi yang kepepet. Atau memang selalu diperlukan situasi kepepet untuk membuat hal-hal kreatif ? Entahlah ! Yang jelas kami semua puas denagn hasilnya.

Pemahaman semua anggota tim bisa dibilang cukup baik, lebih baik dari sekedar pelatihan biasa. Bisa dipahami karena pada saat prosesnya kami semua sering mengalami kebingungan bersama, kebuntuan bersama, meski akhirnya juga bisa dipecahkan bersama. Saya sendiri yang belajar sambil merangkap jadi mentor ikut merasakan bahwa kegiatan tersebut mempercepat proses belajar saya serta terasa lebih mendalam.

Demikianlah Learning by Doing by Teaching. Mau coba ? Silakan mencari penerapan yang sesuai


0 Comments:

Posting Komentar

Komentar Anda, Harapan Saya

blogger templates | Make Money Online