Jumat, 11 Desember 2009

Resep Awet Muda

Tamu yang datang ke ruangan saya sering mengatakan bahwa saya termasuk awet muda jika dibandingkan dengan usia saya. Entah benar entah cuma basa-basi, gak penting amat sih. Yang pasti, mereka sudah berbaik hati kepada saya. Ucapan itu ’kan doa. Semoga saja saya betul-betul awet muda, minimal semangat saya. Tul apa betul ?

Sungguh suatu hal yang tidak saya sengaja bila dalam perjalanan hidup saya lebih banyak berada di lingkungan yang lebih muda usianya. Begitu lepas SMA, mulailah pengalaman saya bergaul dengan komunitas yang lebih muda. Saat mengikuti pendidikan dasar di tempat kerja, rekan-rekan saya rata-rata usianya dua tahun di bawah saya. Saat saya mengambil S-1, saya bergabung dengan rekan-rekan berusia 10 tahun lebih muda. Yah, kemungkinan besar saya memang tertinggal masa. Istilah anak saya : kacian de loe !

Di luar dunia pendidikan, saya pun mengalami hal yang sama. Saat berkesempatan memimpin satu usaha kecil, saya dikelilingi personil-personil muda usia. Segar juga hawa terasa. Dan di tempat kerja, karena mengelola produk telekomunikasi dan informasi, sebagian besar rekan-rekan kerja di garis depan juga kalangan muda usia.

Apakah karena terpaksa atau memang terbawa, irama kerja saya pun sering dibilang lupa usia. Apalagi memimpin unit bisnis dengan 20.000 pelanggan yang harus dilayani dengan SDM terbatas, tidak ada waktu untuk berleha-leha dengan alasan tua. Wawasan dan ketrampilan harus terus di update mengikuti perkembangan bisnis.

Semangat yang saya tampilkan pastinya akan mempengaruhi semangat tim secara keseluruhan. Makanya meski terseok-seok, tersaruk-saruk, saya harus jalan terus. CPU memang sudah mulai lemot, banyak hardware juga sudah mulai karatan, tapi tidak bisa jadi alasan. Beruntunglah, atmosfer muda di sekeliling bak obat awet muda penambah tenaga. Betul itu lho !

Kadang muncul juga pemikiran apakah ini tidak terlalu memaksakan diri ? Jangan-jangan dianggap tidak tahu diri dan lupa usia. Mirip Oom Boyke di lagunya Bimbo dulu. Tapi mau gimana lagi ? Seperti saya katakan di atas, saya sering kesasar ke gerbong yang lebih muda. Apakah karena saya memang pencari daun muda ? He...he...he...Gak juga, ah ! Bukan maunya saya kok ! Berdasarkan hasil survey, saya juga bukan tipe orang thukmis cunihin gitu.

Nah, sekarang saya mulai ngeblog. Awalnya sih (beberapa bulan lalu) karena tuntutan pekerjaan, tapi akhirnya tertarik beneran meski modal ilmunya pas-pasan. Kembali seperti biasanya, di dalamnya juga bertaburan anak-anak muda dan orang-orang bersemangat muda. Demikian pinter-pinter dan berwawasan luas sehingga membuat saya terkagum-kagum dan merasa tidak tahu apa-apa. Gairah saya untuk belajar terbangkitkan olehnya.

Ternyata bergaul di lingkungan anak muda yang dinamis membuat pikiran kita terbawa dinamis. Lingkungan muda yang penuh canda tawa, belum banyak diganggu beban kehidupan dan sarat memancarkan optimisme kehidupan. Kalau anda ingin merasa hidup, beradalah di lingkungan yang penuh nafas kehidupan. Kalau anda ingin merasa muda, bergaullah di lingkungan yang penuh gelora semangat muda.

Nah, sekarang sudah jelas kan bagaimana resep awet muda yang saya maksudkan ? Semoga saja para kaum muda tidak terganggu karenanya.


2 Comments:

tukangpoto said...

Tapi kalo soal awet muda mah emang udah dari sononya kali..soalnya banyak juga anak muda-muda sekarang yang tampangnya lebih tua dari usianya..lamun nu eta kumaha tah?

Anonim said...

Apalagi sekarang euy... setelah pendi pasti deh tambah awet muda... semua udah kecukupan tinggal kipas-kipas doang he.he.he..
Selamat menunaikan pendi... semoga tambah awet muda dan sukses selalu.

Posting Komentar

Komentar Anda, Harapan Saya

blogger templates | Make Money Online